Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemerintah Kota Mojokerto terus menggulirkan langkah-langkah inovatif. Salah satunya lewat pelatihan budidaya ikan lele di rumah dengan media galon bekas. Pelatihan ini merupakan bagian dari Gerakan Cegah Stunting dan Posyandu Aktif yang digelar di Sabha Krida Tama, Rabu (28/5/2025)
Tak hanya teori, setiap peserta langsung dapat starter pack: satu galon, 25 bibit lele, dan 1 kg pakan.
Perlengkapan ini cukup untuk memulai sampai panen dalam waktu sekitar tiga bulan.
Menariknya, pelatihan ini bukan hanya soal pelihara ikan. Orang tua juga dapat edukasi tentang makanan bergizi langsung dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Jawa Timur. Mereka diajarkan bagaimana menyiapkan makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak di rumah.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, budidaya lele di rumah bisa jadi langkah kecil tapi berdampak besar dalam menciptakan ketahanan pangan keluarga.
“Ikan kecil-kecilnya dijaga, jangan sampai itu dibuat mainan putranya, dirawat dengan pakan yang sudah diberikan, anak-anak hanya boleh melihat saja, jangan sampai diambil, diobok-obok di dalamnya nanti tidak bisa tumbuh besar, biar tiga bulan lagi bisa memanen lele
dari rumahnya,” pesan Ning Ita sapaan akrab wali kota.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menyiapkan generasi unggul demi menyambut Indonesia Emas 2045.
“Menyiapkan anak-anak yang sehat, cerdas, dan bebas stunting bukan tugas satu dinas saja, tapi tanggung jawab kita bersama. Semua harus ikut turun tangan, dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, PKK, sampai ke tingkat kelurahan,” tegasnya. (one/hms)



Social